Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 15 Desember 2015

_DSC0028 _DSC0046

Balaikota – Penghargaan adiwiyata diberikan kepada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Dimana warga sekolahnya memiliki perilaku budaya pelestarian lingkungan, serta mampu melaksanakan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, melalui penghematan sumber daya air dan energi, melaksanakan reduce-reuse-recycle (3R), dan melaksanakan penanaman pohon dan penghijauan. Sehingga menciptakan kondisi belajar mengajar yang nyaman dan kondusif, serta menjadi tempat pembelajaran generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

Sekolah Adiwiyata nasional adalah sekolah yang telah lolos seleksi adiwiyata di tingkat kota dan provinsi. Pada tahun 2013, kota Depok memiliki delapan sekolah adiwiyata nasional. Di tahun 2014, ada enam sekolah. Dan tahun ini, sebanyak 15 sekolah berhasil lolos menjadi sekolah adiwiyata nasional. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional diserahkan Walikota Depok kepada kelimabelas Kepala Sekolah. Penyerahan yang berlangsung di lapangan Balaikota, disaksikan Wakil Walikota, Sekretaris Daerah serta ASN Pemkot Depok, Selasa (15/12/15).

Kelimabelas sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Nasional 2015, yaitu; SDN Kemirimuka 1, SDN Pondok Cina 3, SDN Sukamaju 5, SDN Mekarjaya 21, SDN Baktijaya 1, SDN Pasir Gunung Selatan 3, SDN Ratu Jaya 4, SMPN 6, SMPN 12, SMPN 19, SDIF Al Fikri, SD Lazuardi Gis, SDK Tirtamarta BPK Penabur Cinere, SD IT Al Hikmah, dan SDI Arridha Al Salaam.

Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il mengucapkan selamat kepada sekolah-sekolah yang telah berhasil dan bisa memenuhi persyaratan untuk mengelola sekolah berbasis lingkungan. Prestasi ini, dapat meningkatkan kemampuan dalam mendidik dan membentuk karakter anak didik, yang lebih inspiratif, lebih terbuka, dan lebih inovatif lagi. “Semoga anak didik lebih tertantang untuk mengembangkannya, karena setiap hari dipaparkan sarana dan prasarana yang berbasis lingkungan,” tutur pria kelahiran Kediri.

Pemimpin kota Belimbing mengatakan, prestasi ini dapat memotivasi warga sekolah untuk membangun kehidupan yang lebih baik. “Dengan sistem lingkungan seperti ini, saya optimis akan terjadi sinergi dan simbiosis antara penyelenggara pendidikan dan anak didikya untuk membentuk karakter dan lulusan yang optimal dan baik,” tegas Nur Mahmudi.

Beliau menyatakan, tahun sebelunya ada enam sekolah, sekarang 15 sekolah, artinya kenaikan 250%. Semoga tahun depan jumlah sekolah adiwiyata bisa semakin banyak lagi. “Semoga sekolah adiwiyata memiliki dampak positif, tidak hanya sebatas penghargaan dan sertifikat. Tetapi, budaya lingkungan dapat terartikulasi dari perilaku penyelenggara pendidikan dan anak didiknya,” harap Walikota. (olas)

Leave a comment