Humas dan Protokol Setda Depok
Selasa, 8 Maret 2016
Sawangan – Jangan ragu untuk membawa bayi dan balita ke Pos PIN terdekat, agar terhindar dari penyakit polio.
Karena pada tanggal 23 Januari 2016, Majelis Ulama Indonesia melalui komisi fatwa MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Fatwa MUI ini, menjawab keraguan masyarakat tentang kehalalan status imunisasi. Hal tersebut diungkapkan Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna saat pencanagan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016. Pencanangan berlangsung di Posyandu Edelweis RW 04 Kelurahan Sawangan, Selasa (08/03/16).
“Ayo sukseskan PIN Polio tahun 2016, dengan membawa anak-anak yang berusia 0-59 bulan ke pos-pos PIN terdekat. Segera datang ke Pos Pin demi generasi muda lebih sehat dan kuat yang akan menjadi generasi penerus bangsa,” ajak Pradi seraya menginformasikan, PIN Polio berlangsung dari 8 sampai 15 Maret 2016.
“Imunisasi ini sangat efektif dalam mencegah penyakit. Alhamdulillah, penyakit polio tidak pernah ditemukan di kota Depok. Karena itu, mari pertahankan Depok bebas polio dan sukseskan Pin Polio 2016,” tutur Pradi seraya meneteskan vaksi polio sebanyak dua kali kepada bayi dan balita secara simbolis.
Camat Sawangan, Eko Herwiyanto menargetkan sekitar 14 ribu bayi dan balita di Sawangan mendapatkan vaksinasi Polio. “Kami akan berusaha mencapai target tersebut dengan melakukan sweeping ke rumah warga. Sweeping dilakukan untuk mencari anak usia 0-59 59 bulan yang belum mengikuti pin polio,” terangnya. Ia menginformasikan, di Sawangan terdapat 117 Pos PIN. UPT Puskesmas Sawangan juga akan standby selama 3×24 jam untuk berjaga-jaga bila ada dampak pasca imunisasi.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, Ernawati sempat menjelaskan bahwa Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, tidak dapat disembuhkan, dan bisa mengakibatkan cacat seumur hidup. Namun hal tersebut bisa dicegah dengan imunisasi polio. “PIN Polio adalah imunisasi tambahan tanpa melihat stastus imunisasi sebelumnya dan menjaga anak Indonesia dari penyakit polio,” jelas Ernawati. (olas)