Siaran Pers

Protokol dan Dokumentasi

Rabu, 19 April 2017

Walikota Depok, Mohammad Idris menginginkan taman kota di Depok bernuansa pendidikan, salah satunya musik. Hal tersebut diungkapkannya pada acara Tea Time bersama keluarga besar alumni SMPN Filial Cimanggis, SMPN 1 Cimanggis, SMPN 7 Depok angkatan 1980-2016 dan juga komunitas Taman Musik Depok, yang berlangsung di Gubuk Gurame, Tapos, Rabu sore (19/04/2017). “Manusia punya perasaan yang halus, maka pendekatan pada manusia menggunakan pendekatan yang halus, lemah lembut, diantaranya bisa lewat seni,” kata Walikota Depok. Menurutnya, Kota Depok sangat potensial dengan SDM-nya. Depok pada tahun 2013 telah mengeluarkan Perda KLA (Kota Layak Anak), dimana pada tahun berikutnya yakni 2014 Depok mendapatkan penghargaan tingkat Pratama. Kemudian di tahun 2015 Depok kembali mendapatkan penghargaan, di tingkat Madya. Pada tahun 2016 dimana Depok menargetkan penghargaan tingkat Nindya, namun hasil yang didapat ialah Depok mendapat nilai tertinggi se-Jabar dalam KLA, yakni 911. Nilai tersebut hampir mendekati predikat KLA.

“Depok punya potensi dalam hal SDM atau Sumber Daya Manusia. Depok dengan tagline Friendly City atau Kota Bersahabat, kita ingin berbagi dan berkolaborasi. Karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak. Mari kita bersama-sama membangun Kota Depok,” ajak orang nomor satu di Depok. Lebih lanjut dirinya menyampaikan, bahwa sebuah kemajuan dapat dicapai jika kita bisa memberdayakan SDM atau sumber Daya Manusianya. “Alumni punya peran yang luar biasa, khususnya bagi adik kelasnya. Alumni dapat memberi contoh yang baik bagi adik kelasnya. Inilah inti kepemimpinan, bisa memberikan pelayanan, serta mampu memberi pengaruh positif. Saya sangat apresiasi sekaligus bahagia bisa bersilaturahim dengan para alumni yang merupakan orang-orang hebat,” tutur Idris didepan para alumni.

Dalam acara Tea Time yang penuh kehangatan tersebut, Koko Tahole selaku penggagas komunitas Taman Musik Depok, juga berkesempatan menceritakan sejarah berdirinya Taman Musik Depok. “Awal ide membuat Taman Musik Depok tercetus ketika saya mendampingi Walikota dalam acara Apeksi di Jambi,” ujar Koko Thole mengawali cerita. Taman kota di Depok diharapkan menjadi taman yang ramah anak, merdu dan asik. Selanjutnya terbentuklah Taman Musik Depok dengan para pengajarnya yang merupakan sarjana musik, yang memberikan kelas musik kepada anak-anak di Depok untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka.

“Kami membuka kelas vokal, gitar, perkusi dan biola. Harapan kami taman kota Depok bisa sebagai sarana anak-anak bermain musik, daripada kegiatan anak mengarah ke hal yang negatif, kita arahkan mereka pada hal yang positif. Dan untuk bergabung dengan kami, tidak dikenakan biaya alias gratis,” kata Koko Thole. Adapun anak-anak yang dapat bergabung di Taman Musik Depok ialah anak-anak yang ber-KK (Kartu Keluarga) Depok. Hal ini bertujuan untuk menggali potensi anak-anak muda di Depok. Sebagai wujud Apresiasi terhadap seni, musik dan pendidikan, Walikota Depok, para alumni dan Bank Jabar Kota Depok memberikan bantuan berupa alat musik yakni Gitar dan Biola kepada Taman Musik Depok. Saat ini telah lebih dari 200 anak yang bergabung di Taman Musik Depok. Acara Tea Time semakin hangat dengan persembahan lagu dari anak-anak Taman Musik Depok yang membawakan lagu Tanah Air dan Depok Terbaik. Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Hukum dan Sosial Setda Kota Depok, plt BKPSDM, Sekdisporyata, Kabid Pariwisata, Lurah Mekarjaya dan Camat Rumpin Kabupaten Bogor yang merupakan alumni dari sekolah yang telah berganti nama sebanyak tiga kali. (Mira)

Leave a comment