Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menggelar kegiatan dalam memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang serta Hari Bakti PUPR ke-78 di Padepokan Alun-alun Kota Depok, Grand Depok City, Kamis (14/12/2023).
Wali Kota mengatakan kegiatan tersebut mampu mendorong dan memotivasi para aparatur sipil negara (ASN) untuk terus melaksanakan tugas-tugas sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
“Hari Agraria dan Tata Ruang serta Hari Bakti PUPR tentunya sangat erat dengan kehidupan kita. Karena agraria secara etimologi artinya tanah. Kita diciptakan dari tanah, unsur tanah, kita akan dikembalikan ke tanah dan kita akan kembali dibangkitkan dari tanah sehingga tanah sudah sangat akrab dengan kita,” tuturnya.
Kyai Idris mengatakan tata ruang yang dimaksud intinya adalah perencanaan, penaatan ruang dan juga pengendalian.
“Terkait dengan kepentingan umum, terkait dengan masalah pembangunan. Tentunya pembangunan daerah yang merupakan amanah dari pusat yaitu ada pembangunan fasilitas umum seperti kantor, sekolah yang diserahkan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkin), kalo PUPR lebih ke sumber daya alam seperti pembangunan jalan dan jembatan. Memang semuanya adalah kebutuhkan keseharian kita,” ungkapnya.
Wali Kota menyebut masih terdapat kendala dari sisi kewenangan dan otoritas untuk pengelolaan, penataan dan juga pengendalian tata ruang di Kota Depok, khususnya dari sungai-sungai besar yang melewati Kota Depok yang merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.
“Kita perlu tingkatkan sinerginya, jangan sampai tidak terurus punya pusat dan kita tidak bisa mengurus karena gak punya kewenangan untuk itu,” ungkapnya.
“Termasuk setu juga kewenangan dari PUPR itu diserahkan hanya sampai ke provinsi sehingga kita belum punya kewenangan,” lanjutnya.
Wali Kota berharap kolaborasi dan sinergi dapat terus dilakukan dengan seluruh pihak dalam menciptakan tata ruang kota yang berkelanjutan.