Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 5 Juli 2015
Bertempat di Ruang Bugenvil, lantai 1, Gedung Balaikota Depok, rombongan dari Karatsu City, Jepang, yang terdiri dari unsur pemerintahan dan pelaku usaha, diterima oleh Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il, Rabu (5/8). Turut mendampingi unsur dari Dinas perindustrian dan Perdagangan serta Dinas UMKM dan Pasar. Maksud kedatangan rombongan dari Karatsu City ialah untuk melakukan riset pasar guna melihat potensi memasukkan produk dari Karatsu City ke Kota Depok. Selain itu juga untuk melihat potensi alih teknologi agar produsen di Depok khususnya, menghasilkan produksi yang semakin baik.
Rombongan dari Karatsu City yang terdiri dari unsur pemerintahan, pelaku usaha dan juga dari departemen pariwisata, mengenalkan beberapa produk lokal dari Karatsu, serta destinasi wisata dan teknologi. Beberapa produk lokal Karatsu City diantaranya squid in yobuko, saga beef, saga hanoka strawberry, decopon (sweet orange with a lump at the top), karatsu cha (green tea) dan produk perikanan seperti dried fish dan grilled turban shell. Destinasi wisata Karatsu city juga diperkenalkan, dimana dari departemen pariwisata mempromosikan keindahan kota Karatsu seperti gunung dan laut, diantaranya Nijinomatsubara Pine Grove. Mereka berharap warga Depok dapat bertandang ke Karatsu City.
Naoto Nakayama, subsection chief, International Relation Division, International Departement Karatsu City mengatakan, walaupun ini kali pertama berkunjung ke Depok, beliau berharap semoga Depok dapat menjalin kerjasama yang baik dengan Karatsu City, yang menguntungkan kedua belah pihak. Beliau juga mengatakan sangat senang dapat bertemu dengan orang nomor satu di Depok, ditengah kesibukannya. Kota Depok dipilih sebagai tujuan Karatsu City, karena Depok merupakan kota satelit Jakarta, dimana pertumbuhan dan perkembangan Kota Depok sangat pesat.
Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il mengucapkan selamat datang kepada rombongan dari Karatsu City yang telah memilih Kota Depok sebagai tujuan. Walikota menyambut baik maksud dan tujuan dari Karatsu City untuk melakukan riset pasar dan berbagai tujuan lainnya. Pada kesempatan yang sama juga dihadirkan unsur dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta dari Dinas UMKM dan Pasar, agar dapat berdialog langsung dengan rombongan dari Karatsu City. Nur Mahmudi mengatakan, Kota Depok sebagai penyangga ibukota sekaligus kota yang dekat dengan Jakarta, budaya, produk dan teknogi Jepang di Depok bukanlah suatu hal yang asing. Sejak tahun 70-an banyak produk dari Jepang yang telah berinfestasi di Kota Depok mulai dari produk pipa, Sanyo, Panasonic, Meiwa dan lain sebagainya. Ada juga produk yang sangat memasyarakat yakni sound system, yang sering digunakan di masjid, dimana produk yang diproduksi di Kota Depok tersebut juga sudah digunakan di Mekah dan Madinah.
Sanyo juga telah berkembang dan membuka perusahaan Xacti yang ada di Depok. Produk kuliner Jepang juga telah banyak beredar di Depok seperti Bento, Sushi dan Sashimi. Di Depok juga terdapat Universitas tertua dan terbesar di Indonesia yakni Universitas Indonesia. “Perkembangan dan pertumbuhan di Kota Depok berkembang pesat dan mulai berkembang ke industri kreatif. Kami berharap kehadiran Mr. Nakayama tidak hanya berniat untuk menjadikan Depok sebagai pasar, tapi juga kita bisa saling bertukar SDM maupun teknologi”, ujar Nur.
Dalam kesempatan ini, Walikota juga memperkenalkan alat Body Protector Schoring System, yang dibuat oleh Warga Depok. Alat ini merupakan alat bantu untuk scoring/penilaian dalam beladiri Taekwondo. Penggagas ODNR ini juga memperkenalkan produk Depok, yakni Depok Star Fruit Juice atau jus belimbing, dimana buah Belimbing merupakan ikon Kota Depok. Karatsu City juga mengenalkan produk teknologi pendingin produk perikanan, dimana alat pendingin ini tidak akan merusak struktur ikan sehingga ikan maupun hasil laut lainnya dapat tetap segar meskipun sudah satu tahun didalam kemasan.
“Dengan pertemuan ini, kita dapat saling bertukar produk antara Depok dengan Karatsu city dan kita juga dapat saling bertukar pelajar. Kemudian juga bisa berinvestasi atau mengambil peluang bisnis yang ada”, tutur Walikota. Selain itu ada juga potensi wisata Indonesia dan Depok khususnya yang dapat ditawarkan jauh lebih banyak dibanding Kota Karatsu. Pihak travel yang bergerak dibidang pariwisata juga dapat mengambil peluang-peluang yang ada. Sedangkan Bodyprotector Schoring System yang dibuat oleh warga Depok, yang baru di launching bulan April, PB Taekwondo akan melakukan verifikasi teknis agar alat ini diakui secara internasional.
Naoto Nakayama mengatakan harapannya setelah bertemu dengan Walikota, agar bisa saling bekerjasama disegala bidang yang menguntungkan kedua belah pihak. Kesan pertama Naoto Nakayama tentang Depok ialah warga Depok yang ramah, terutama Walikotanya yang ramah, yang membuatnya terkesan. (mira)