Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Sabtu, 12 November 2016
Sebanyak empat kelurahan melakukan deklarasi bersama Kelurahan ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Empat kelurahan tersebut yakni Kelurahan Tapos Kecamatan Tapos, Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoran Mas serta Kelurahan Curug dan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis. Deklarasi yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, dihadiri Walikota Depok, Mohammad Idris, di Lapangan Bola Kelurahan Tapos, Sabtu (12/11/2016).
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Noer Zamanti Lies Karmawati mengatakan keempat kelurahan yang telah dinyatakan ODF ini warganya benar-benar sudah tidak ada yang BAB sembarangan dan sudah memiliki septictank untuk pembuangan BAB-nya tersebut. “Semoga keempat kelurahan yang sudah dinyatakan ODF ini dapat menularkan semangatnya pada kelurahan lainnya,” harapnya.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Imran Agus Nurali yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihak Kementerian sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas Dinas Kesehatan Kota Depok. “Untuk Kota Depok, saat ini telah 95,42 % wilayah yang sudah ODF, hal tersebut merupakan capaian yang baik dalam sebuah kota,” ujarnya. Adapun warga yang masih berperilaku BAB sembarangan, dirinya berharap hal tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Lebih lanjut, dirinya memotivasi Pemkot untuk bisa menjadikan Depok Kota pertama di Jawa Barat yang bisa mencapai 100 %, terbebas dari BAB sembarangan. Provinsi Jawa Barat sendiri saat ini baru 70,6 % wilayahnya yang sudah ODF.
Sementara itu, Walikota Depok, Mohammad Idris dalam sambutannya mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendorong dan mempercepat terwujudnya 100 % akses sanitasi layak pada tahun 2019 di seluruh Indonesia sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah pusat. “Dengan upaya yang terus menerus dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri, program stop buang air besar sembarangan akan dapat terlaksana dengan baik,” kata Walikota. Sanitasi yang identik dengan penyediaan air bersih, jamban sehat, sarana pengelolaan sampah dan sarana pembuangan air limbah, apabila didukung dengan perilaku hidup bersih dan sehat dari masing-masing individu, akan mampu menurunkan faktor terjadinya berbagai penyakit berbasis lingkungan seperti diare, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, chikungunya, typus dan berbagai jenis penyakit lainnya. (Mira)