Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Senin, 22 Juni 2015
Balaikota – Sebuah kisah tentang Bilal Bin Rabbah yang memiliki suara indah, menjadi pembuka kultum ba’da dzuhur dihari kelima Ramadhan 1436 H. Bilal tak ingin lagi mengumandangkan adzan selepas wafatnya Rasulullah SAW dan kembali mengkumandangkan adzan dimasa Umar bin Khattab. Dan adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhir Bilal, semenjak Nabi SAW wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat mencabik hatinya mengenang nabi SAW. Akhirnya, Bilal bisa kembali bertemu dengan sosok yang selama ini ia rindukan. Ia bisa kembali menemani Rasulullah, seperti sebelumnya saat masih di dunia. “Semoga kita dapat merasakan nikmatnya rindu dan cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah,” tutur Wakil Walikota saat bertausiyah di Masjid Agung Balaikota, Senin (22/06/15) siang.
M Idris Abdul Shomad menuturkan, iman merupakan sebuah getaran jiwa yang menggelora didalam jiwa kita, yang dapat memunculkan sikap rindu terhadap orang-orang yang kita cintai, yang dapat mewujud dan membentuk perilaku persaudaraan serta perilaku ukhuwah. Begitu lama mereka berpisah dengan Bilal bin Rabah, Bilal dan baginda Rasul SAW. Karena keimanan itulah, rasa rindu muncul kembali, rasa ukhuwah itu muncul kembali dan terwujud dalam sebuah perilaku mereka. “Ini merupakan sifat asal mulia yang memang merupakan bagain dari sesuatu yang ingin dbentuk dari puasa yang kita lakukan saat ini,” ujar lelaki lulusan Gontor.
Allah memulai perintah puasa dengan menyebut surat Al-Baqarah:183. Hal itu karena Allah SWT mengingatkan kita bahwa kita harus selalu mengasah iman dan benar-benar benar-benar menjadikan iman kita efektif, yang bisa mewujudkan perilaku persaudaraan diantara kita. Tak hanya itu, puasa ternyata merupakan suatu praktek ibadah yang dilakukan oleh umat sebelum kita. Artinya, Allah SWT ingin menjelaskan bahwa puasa adalah sebuah ibadah dari dulu, praktek yg universal dalam setiap kelompok manusia dari zaman ke zaman.
“Puasa merupakan sebuah media yang efektif untuk membentuk karakter, insan karakter, manusia yang mulia, yang dibutuhkan pada masa sekarang. Dimana saat ini, krisis moral, kericuhan, konflik, miras, pornografi dan pornoaksi masih kita saksikan dalam kehidupan,” papar Wakil Walikota seraya mengajak bersyukur karena Pemerintah Kota Depok mengeluarkan maklumat agar tempat-tempat yang bernuansa hiburan, yang bisa memamcing sesorang mengarah pada penyimpangan ditutup selama ramdhan.
Tak hanya itu, polresta Depok juga melakukan operasi gabungan hampir setiap malam, dari awal ramadhan untuk mengantisipasi tindakan kriminal dibulan penuh berkah ini. “Semoga Allah SWT memberi dan menganugerahkan imam yang beriman, ketakwaan yang efekt untuk mewujudkan diri kita menjadi insan yang berakhlakul karimah. Semoga Allah SWT juga memberi kekuatan untuk terus menebarkan kebaikan,” harap pria kelahiran Jakarta. Kultum dihadiri oleh Walikota Depok, OPD, Aparatur Pemkot, dan warga sekitar Balaikota. (olas)