Humas dan Protokol Setda Kota Depok

Rabu, 14 September 2016

Balaikota – Walikota Depok Mohammad Idris menerima Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Depok di ruang kerjanya. Turut mendampingi Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok Dadang Wihana dan Kabag Humas Protokol Setda Depok Nessi Annisa Handari.

Kepala Kantor Kesbangpol Depok menginformasikan, saat ini sudah ada tiga FKDM di tingkat kecamatan, yaitu di Kecematan Cipayung, Bojongsari, dan Sawangan. “Targetnya FKDM ada di semua kecamatan di kota Depok. Nantinya, visi FKDM harus sejalan dengan pemerintah agar bisa memperkuat sinergi,” ujar Dadang, Rabu (14/09/16).

Dalam kesempatan itu, Ketua FKDM Kota Depok Rudi Wahyudi menyampaikan lima point kepada Walikota, yaitu peningkatan kualitas anggota dengan diklat, peningkatan anggota dengan studi banding, kesekretariatan terkait sarana dan prasaranan, kelengkapan struktural, dan rutinitas rakor FKDM. “Kelengkapan struktural maksudnya pembentukan FKDM di tingkat kecamatan. Saat ini baru terbentuk di tiga kecamatan,” jelas Rudi.

Daeng mengakui, pemerintah tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat untuk mendeteksi setiap gejala yang muncul di masyarakat. Karena itu FKDM harus bisa menjadi mata dan telinga pemerintah terkait gejala masyarakat. “FKDM sebagai forum kewaspadaan dini masyarakat harus bisa segera merespon gejala yang timbul di masyarakat. Sehingga bisa segera menginformasikan kepada pemerintah untuk segera ditindaklanjuti. Dengan begitu, keberadaan FKDM dapat dirasakan masyarakat dan bisa memberikan sumbangsih bagi pemerintah,” harap Daeng menambahkan, kedepannya FKDM harus mengoptimalisasi kinerja agar bisa menjadi ujung tombak pemerintah.

Senada dengan Daeng, Walikota berharap FKDM bisa menjadi garda terdepan dalam menangani dan menyelesaikan kewaspadaan dini masayarakat. “Kami akan berdayakan FKDM untuk tindakan antisipatif. Percepat pembentukan FKDM di semua Kecamatan agar gejala masyarakat dapat diminimalisir,” tutur Idris menegaskan, kelengkapan struktural harus menjadi prioritas.

Terkait dengan rakor, Walikota menyarankan untuk menggelar rakos satu bulan dua kali dan disesuaikan jadwalnya dengan forum atau lembaga lain yang bersinggungan. Hal itu dilakukan agar informasi yang dihimpun dalam rakor dapat dijadikan bahan dalam rakor bersama Forkopimda. Sehingga informasi yang diberikan FKDM tidak basi dan bisa segera ditindaklanjuti.

Diakhir audiensi, Pemimpin Kota Depok mengajak FKDM untuk menyamakan persepsi. Idris sempat menjelaskan konsep smart city. Dimana banyak mayarakat melihat smart city selalu terkait dengan IT. Padahal, smart city juga melihat bagaimana cara menyelesaikan persoalan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sehingga pelayanan lebih efisien dan efektif. Seperti bagaimanan menangani dan menyelesaikan persoalan keamanan dan gejala masyarakat dengan melibatkan masyarakat.

Walikota melanjutkan, persoalan tersebut menjadi salah satu komponen yang sangat melekat dengan FKDM. Karena itu, harus dibangun persepsi yang sama oleh seluruh anggota FKDM untuk kepentingan bangsa dan negara. “Semoga FKDM bisa terus meningkatkan kinerjanya sehingga bisa berkontribusi kepada pemerintah,” harap pria kelahiran Jakarta. (olas)

Leave a comment