Siaran Pers

Humas dan Protokol Setda Kota Depok

Kamis, 30 Juli 2015

                  30-7-2015 D1 Meninjau MPLS di SMKN 1 Kec. Tapos (6)  30-7-2015 D1 Meninjau MPLS di SMKN 1 Kec. Tapos (7)  30-7-2015 D1 Meninjau MPLS di SMKN 1 Kec. Tapos (8)  30-7-2015 D1 Meninjau MPLS di SMKN 1 Kec. Tapos (1)

Tapos – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau disingkat dengan MPLS yang dulu dikenal dengan istilah MOS wajib diikuti oleh para siswa baru di SMKN 1 dan SMKN 4 Kota Depok. Tentunya, momen ini selalu menjadi sorotan orang tua siswa, karena sering terjadi hal-hal yang mengarah pada perploncoan atau kekerasan. Oleh karena itu, Walikota Depok memonitoring kegiatan MPLS di SMKN 1 dan SMKN 4 Depok Jalan Raya Tapos No.100, Tapos, Kamis (30/07/15).

Perwakilan Dinas Pendikan Bapak Yana mengatakan tidak ada perploncoan dalam kegiatan MPLS. “MPLS untuk membangkitkan rasa persaudaraan antar siswa dan guru, serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar menyenangkan,” ujarnya menjelaskan, dalam MPLS diberikan pengenalan lingkungan serta program keahlian yang ada di sekolah, tidak ada kekerasan.

Walikota Depok menyatakan tidak sepakat/ tidak setuju dengan kegiatan MPLS yang sifatnya destruktif. Di kota Depok, pelaksanaan MPLS untuk memberikan motivasi kepada siswa. “Secara prinsip, pelaksanaan MPLS sangat penting bagi anak -anak yang berpindah dari sekolah SD ke SMP, dan dari SMP ke SMA/SMK. Dimana, dunia pendidikan mereka mengalami proses perubahan, mulai dari lingkungan hingga cara belajar. Saya sudah mengamanahkan kepada sekolah agar proses-proses pembentukan karakter, pendidikan agama, dan pendidikan budi pekerti, dimasukan dalam pendidikan di Depok, baik saat kegiatan MPLS maupun proses belajar mengajar,” jelas pria kelahiran Kediri seraya menghimbau untuk mendalami ajaran agama sebagai pedoman hidup.

Suasana MPLS saat itu terlihat hangat, mereka bernyanyi bersama, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan juga mars sekolah. Kehangatan bertambah dengan kehadiran Pemimpin Depok yang tak sungkan berinteraksi dengan siswa dari semua program keahlian yang ada di sekolah tersebut. Interaksi yang dilakukan tak sekedar memberikan motivasi, tetapi juga menguji pengetahuan mereka tentang program yang diambil dan menguji mental mereka agar berani berbicara didepan umum untuk mengutarakan pendapatnya. Beliau juga memberikan materi tentang pola makan yang beragam, bergizi, dan seimbang, agar tubuh selalu sehat dan bugar.

Dalam kesempaan itu, terdapat penyerahan bantuan untuk Tolikara dari keluarga besar SMKN 1 dan SMKN 4 yang berjumlah Rp. 2.585.300,-. Nur Mahmudi menghaturkan terima kasih kepada siswa-siswi di SMK 1 dan SMK 4 yang telah mengumpulkan dana kepedulian untuk papua, khususnya Tolikara. “Bantuan ini meruapakan bagian dari kesadaran kita. Semoga Indonesia semakin damai dan sportif dalam membangun kehidupan sosial kemasyarakatan,” tutur pria lulusan Amreika, seraya menghimbau untuk menjaga lingkungan agar selalu bersih dan hijau. (olas)

Leave a comment