Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 16 Desember 2015
Pemilukada Kota Depok memasuki tahap rekapitulasi tingkat kota. Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il membuka Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kota Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2015, di Hotel Bumi Wiyata, Rabu (16/12). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua KPUD Depok, Ketua Bawaslu Provinsi Jabar, Ketua DPRD Depok, Kapolres, Dandim 0508, Kejari, Komisioner KPU, Ketua KPUD Bekasi, Ketua dan anggota Panwaslu, LO dan tim kampanye dari dua Paslon nomor urut 1 dan 2, Partai Pengusung Paslon, Ketua dan anggota PPK se-Kota Depok, Ketua dan anggota Panwascam se-Kota Depok.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Depok, Titik Nurhayati menyampaikan saat ini Depok telah memasuki tahap ke 9 dari 11 tahapan, yakni Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kota. “Hari ini merupakan tahapan yang ke 9 dari 11 tahapan. Sebelumnya Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara telah dilakukan secara bertingkat,” jelas Titik Nurhayati. Wanita berkacamata ini juga menyampaikan dua poin. Pertama, pelaksanaan pemungutan suara telah dilaksanakan sesuai jadwal. Kedua, belum ada kejadian khusus yang menjadi catatan. “Satu-satunya kejadian khusus yang dicatatkan di formulir C2, yakni TPS Sukamaju, saat pemungutan suara anggota KKPS-nya ada yang meninggal, TPS yang lokasinya didekat rumah duka agak digeser,” ujar Ketua KPUD Depok.
Ketua Panwaslu Kota Depok, Andriansyah mengapresiasi semua pihak yang telah bahu-membahu mengawal proses Pemilukada. “Panwaslu bukan mencari hasil, tapi kami melakukan proses pengawalan. Mudah-mudahan ketika proses berjalan dengan baik akan mendapatkan hasil yang baik,” harap Andriansyah.
“Kita harus bisa menerima kemenangan ataupun kekalahan. Siapapun nanti yang ditetapkan KPU, bukan kemenangan nomor urut 1 atau 2, namun kemenangan kita semua,” kata Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo dalam sambutannya. Dirinya juga mengingat nostalgia pada lima tahun yang lalu, dimana saat itu Hendrik sebagai aktifis PDIP memboikot jalannya proses rekapitulasi KPUD. Hal itu menurutnya adalah dinamika dalam berdemokrasi. Hendrik juga mengatakan, Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il telah banyak berbuat untuk masyarakat dan telah banayk mengukir prestasi. “Kedepan siapapun Walikota dan Wakilnya, yang dipilih oleh rakyat dan ditentukan sebagai pemenang dalam Pilkada oleh KPU Kota Depok, harus lebih baik, minimal sama dengan pemerintahan Nur Mahmudi,” ujar Hendrik.
Sementara itu Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il dalam sambutannya menyampaikan kita dituntut untuk mendewasakan dan lebih memprofesionalkan lagi birokrasi pemerintah. “Masa jabatan saya akan berakhir pada 26 Januari 2016. Sementara pelantikan kemungkinan akan dilakukan pertengahan 2016, bulan Juni,” ujar Nur Mahmudi. Beliau menjelaskan, nantinya saat transisi akan diisi oleh PJ atau Pejabat Walikota yang akan memiliki kewenangan penuh, yang dipilih oleh Gubernur. Sebelumnya PJ dijabat oleh pejabat setingkat Eselon 2a. “Depok tidak perlu menganggap ini proses keguncangan dalam pemerintahan. Kami yakin dengan pengalaman kita, pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” kata penggagas ODNR. Beliau juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses Pemilukada ini. (mira)