Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit dengan jumlah kasus dan kematian tinggi. Kasus TBC terus meningkat setiap harinya. Oleh karena itu, dukungan lintas sektor dan keterlibatan masyarakat perlu ditingkatkan dan dioptimalkan untuk selamatkan Indonesia bebas dari TBC.

Selain itu dibutuhkan pula solusi multisektoral dengan melibatkan masyarakat, komunitas dan pemangku kepentingan dalam melakukan optimalisasi Standar Pemenuhan Minimal (SPM) terkait Layanan TBC.

Kasus TBC di Kota Depok hingga September 2023 terdapat sebanyak 6.215 kasus, sehingga diperlukan perhatian lebih dalam menekan jumlah kasus yang ada.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot Depok) telah melakukan berbagai upaya dalam menekan kasus TBC di Depok.

“Pertama, bagi yang sudah terindentifikasi TBC ini kita dorong untuk minum obat, bahkan ada pendamping minum obat dengan harapan selama 6 bulan berturut-turut mereka minum obat,” terang Supian usai mengisi kegiatan Pertemuan Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring District Based Public Private Mix (DPPM) untuk Optimalisasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Terkait Layanan TBC di Kota Depok, Rabu (01/11/2023) di Hotel Bumi Wiyata.

Dirinya mengungkapkan terus mendorong pasien TBC yang berhenti minum obat dengan memberikan pendampingan minum obat.

Kedua, upaya yang dilakukan yaitu melakukan penelusuran (tracking) pada keluarga pasien positif TBC. Hal ini sebagai upaya menekan sebaran kasus agar tidak bertambah. Selain itu pihaknya juga mendorong berbagai program untuk menyiapkan rumah sehat bagi masyarakat terindikasi TBC.

“Kita terus melakukan upaya pendeteksian pada orang-orang yang tanda kutip diduga terkena TB. Diluar itu kita berharap ada program yang kita lakukan dari hulu diantaranya kita menyiapkan rumah-rumah sehat bagi keluarga yang tidak mampu sehingga tidak ada lagi kondisi rumah tidak sehat yang menjadi peluang sangat besar bagi penderita TBC,” tuturnya.

Lanjut, program preventif yang dilakukan Pemkot Depok yaitu dengan menggandeng para kader-kader kesehatan di 38 puskesmas se-Kota Depok.

“Kita punya program Kapitu yaitu Kampung Peduli Tuberkulosis dengan menjalin komunikasi antar masyarakat, lintas sektor dan puskesmas yang tergabung dalam Satgas Kapitu,” terangnya.

Terakhir Supian berharap masyarakat Kota Depok dapat terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya menekan kasus TBC yang ada. Selain itu sebagai upaya dalam mengkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Depok.

Leave a comment