Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 28 Agustus 2014
Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menjenguk salah satu warganya yang terkena Atresia Bilier, yaitu Bayi Kaffie Ammar Muttaqien. Bayi yang berusia 5 bulan ini adalah buah hati dari pasangan Ii Romli dan Yeti Kurniasi. Bersama dengan Ketua Forum Keluarga Harmonis Elly Farida, Camat Pancoran Mas, Kepala UPT Jamkesda, dan Dinas Kesehatan Kota Depok, Idris berkunjung ke kediaman Ammar yang berlokasi di Jl. Program dalam 1 No. 36 RT. 02/04 Cagar Alam – Kel. Panmas, Kec. Panmas, Kamis (28/08/14).
Ammar didiagnosa menderita Atresia Bilier, Atresia bilier adalah suatu keaadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu dalam maupun diluar hati yang bisa berupa tidak adanya atau kecilnya lumen pada sebagian atau keseluruhan saluran empedu yang menyebabkan hambatan aliran empedu. Akibatnya didalam hati dan darah terjadi penumpukan garam empedu dan peningkatan kadar bilirubun direk. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran hidup.
Ii Romli sempat menceritakan keadaan dan perkembangan Ammar sejak pertama kali didiagnosa hingga saat ini. “Saat ini, Ammar menjalani rawat jalan di RSCM. Kondisi saat ini alhamdulillah stabil, namun masih dalam pengawasan dokter. Seminggu sekali kami check up ke RSCM. Menurut dokter pengobatan yang bisa dilakukan hanya operasi transplantasi hati. Anak saya albuminnya rendah, sesekali juga butuh transfusi darah,” ujar Ii serya menambahkan, biaya operasi yang dibutuhkan sekitar 900 juta rupiah .
“Kami akan terus berusaha mengumpulkan biaya untuk transplantasi hati Ammar. Kami juga telah dibantu oleh berbagai pihak, termasuk Pemkot Depok. Terima kasih atas semua bantuan dan doanya, semoga anak kami kembali sehat,” ujar Ii yang berprofesi sebagai Guru Bahasa Inggris sebuah sekolah dasar swasta.
Wakil Walikota sempat menggendong Ammar dan mendoakan agar cepat mendapat donor hati yang cocok. “Karena saat ini sudah ada 18 orang yang bersedia menjadi pendonor. Namun semua harus dites kecocokannya, semoga ada yang cocok agar bisa segera dioperasi” ujar Idris yang tak lupa menguatkan kedua orang tua Ammar agar terus bersabar dan berjuang untuk anaknya.
“Kedatangan kami kesini untuk melihat perkembangan Ammar dan urusan-urusan lain. Ternyata memang RSCM yang bisa menanganinya. Dan katanya hanya 30% dana yang dicover untuk operasi. Sesuai dengan prosedurnya, Jamkesda juga sudah tercover dengan adanya BPJS. Harusnya, BPJS bisa mengcover seluruhnya, sesuai klasifikasi di BPJS dan aturan yang tertera disana. Kami akan klarifikasi melalui Dinas Kesehatan ke RSCM, 30% yang dimaksud itu dari biaya operasi yang ditentukan atau sudah semua biaya pulang pergi selama perawatan,” ujar Idris. (olas)