Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) meluncurkan program Kampung Berbatik atau Kampung Bersih Bebas Jentik di Kelurahan Pancoran Mas dan Kelurahan Beji. Sebagai upaya memberantas jentik nyamuk aedes aegypti dan menurunkan jumlah kasus demam berdarah di Kota Depok.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa program Kampung Berbatik bukan hanya sekedar proyek perubahan akan tetapi sebuah karya anak bangsa dan karya sepanjang usia.

“Hal yang perlu ditekankan yaitu agar program Kampung Berbatik ini terus dilestarikan dan bahkan membudaya di Kota Depok,” jelasnya.

Pemimpin Depok tersebut mengatakan bahwa berdasarkan hasil intevensi yang dilakukan dari dua lokasi khusus (lokus), yaitu RW 15 di Kelurahan Pancoran Mas dan RW 17 di Kelurahan Beji menunjukkan peningkatan Angka Bebas Jentik.

“Selama intervensi perhitungan angka bebas jentik didapatkan terus meningkat dan sekarang nilai angka bebas jentiknya di Kelurahan Pancoran Mas adalah 92,42 persen dan Kelurahahn Beji 95,26 persen,” terang Idris.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati menjelaskan latar belakang dari kegiatan Kampung Berbatik yaitu dimana penyakit demam berdarah menjadi salah satu permasalahan di Indonesia dan di Kota Depok.

Di Kota Depok sendiri angka kejadian demam berdarah di tahun 2021 meningkat tajam dibandingkan di tahun 2020. Ada kenaikan dua kali di tahun 2021 yakni terdapat 3.155 kasus dan ada dua kematian. Kemudian di tahun 2022 ini ada 13 kasus kematian akibat kasus deman berdarah hingga bulan September 2022.

Wilayah yang memiliki kasus tertinggi yaitu di Kecamatan Pancoran Mas sebanyak 516 kasus, Kecamatan Beji 499 kasus dan Kecamatan Sukmajaya 457 kasus, sehingga hal ini yang mendorong uji coba di dua lokus di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji.

“Diperlukan strategi pengendalian penyakit demam berdarah melalui komunitas yaitu dengan program Kampung Berbatik,” tandas Mary.

Selasa, 18 Oktober 2022
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
Sekretariat Daerah Kota Depok

Oktavia Permatasari

Leave a comment