Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 12 April 2016
Walikota Depok, Mohammad Idris menyampaikan prioritas pembangunan Kota Depok dalam Virtual Musrenbang Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 di Aula Bappeda, Gedung Dibaleka I, Selasa (12/4/2016).
Virtual Musrenbang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Aher menyampaikan tiga perwajahan Musrenbang, yakni aman, kesejahteraan dan khusyuk beribadah. “Selain itu makna dari Musrenbang ialah pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan bertambah lapangan pekerjaan,” ujar Aher menambahkan.
Kesempatan pertama dalam Virtual Musrenbang diberikan kepada Bakorwil I, dimana Kota Depok termasuk didalamnya. Mpok juju doyannya duren, kalau Depok maju insyaallah Jabar semakin keren. Demikian pantun yang dibawakan Walikota Depok, Mohammad Idris saat Kota Depok diberi kesempatan untuk menyampaikan prioritas pembangunannya dalam Virtual Musrenbang Provinsi Jabar Tahun 2016. Walikota mengatakan hal tersebut bukan tanpa alasan karena berkali-kali saat Gubernur Jabar bertandang ke Depok selalu mengatakan bahwa Depok ini ialah etalasenya Jawa Barat. “Untuk itu Depok punya visi, Depok menjadi Kota yang Unggul, Nyaman bagi penghuninya, bagi pengunjungnya dan juga penduduk, masyarakatnya Religius,” ujar Idris. Ada beberapa usulan prioritas yang disampaikan Walikota dalam kesempatan tersebut.
Pertama, sesuai dengan amanat undang-undang dan juga arahan dari pemerintah pusat, dimana untuk sanitasi perkotaan diinginkan 2019 mencapai 100-0-100. Untuk itu Pemkot Depok mengusulkan program Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Bersih pada dua titik yakni di Jalan Raya Citayam Kecamatan Cipayung dengan usulan anggaran Rp. 10.000.000.000,- dengan target 2.000 sambungan rumah dan di Jalan Raya Kalimulya Kecamatan Cilodong dengan usulan anggaran Rp. 8.600.000.000,- dan target output 1.500 sambungan rumah.
Pemkot Depok juga mengusulkan Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi pada dua titik yakni di Jalan Raya Tapos dengan usulan anggaran Rp. 8.000.000.000,- dengan target 1.600 sambungan rumah dan di Jalan Raya Cilangkap dengan usulan anggaran Rp. 7.000.000.000,- dengan target 1.400 sambungan rumah. “Saat ini dengan jumlah penduduk Kota Depok yang sudah mencapai 2,1 juta jiwa, kami baru bisa melakukan pelayanan air bersih perpipaan 12,40 %. Padahal penggunaan air bersih dari warga sesuai dari data dari BPS sudah mencapai 97% lebih. Tapi mayoritas menggunakan air tanah dan ini kedepan akan berbahaya dan tidak bagus, maka dari itu kami ingin pelayanan air bersih perpipaan ini kita tingkatkan,” kata Walikota.
Selanjutnya, Walikota Depok menyampaikan warga Depok adalah Warga IT , yang sangat kritis. Di Depok juga ada layanan Camat dan Lurah on Call. Maka diusulkan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Serat Optik Terpadu dengan usulan anggaran Rp. 14.500.000.000,- sepanjang 25.293 meter pembuatan jalur Microduct, 25. 040 meter Microduct Type MD Flat dan 235 meter Microduct Type MD Hybrid dimana peningkatan pelayanan kecamatan fokus untuk tahap satu di Pancoran Mas dan Sawangan. Selain itu Pemkot Depok juga mengajukan program Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dengan usulan anggaran Rp. 280.500.000,- dan target 1 paket sapras SIK. Hal ini dalam rangka mendukung SIKNAS (System Informasi Kesehatan Nasional) dan Depok Smart Healthy City.
Terkait tematik kewilayahan Jabar sebagai pusat agribisnis ikan air tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan internasional, Kota Depok mempunyai potensi yang sangat bagus dimana saat ini Depok telah memiliki BBI (Balai Benih Ikan). “Depok ingin mengembangkan pembenihan ikan nila di Duren Mekar. Ini 2 paket sarana dan prasarana pembenihan, 10 paket pengadaan induk nila,” kata Idris. Usulan anggaran untuk Pengembangan Pembenihan Ikan Nila di Balai Benih Ikan Duren Mekar sebesar Rp. Rp. 499.900.000,-
Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga menagih janji Gubernur pada Kota Depok, untuk membangun Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). “Konon katanya Pak Gubernur pernah berjanji pada warga Depok untuk membangun Gedung PGRI. Untuk itu kami sudah buatkan DED-nya, tanahnya sudah kami siapkan. Kami usulkan Gedung PGRI ini, tidak tinggi-tinggi, tiga lantai saja, dengan luas lahan 1000 meter, dengan biaya 4,5 miliar,” ujar Idris. Terakhir, Pemkot Depok mengusulkan pembangunan Gedung Kesenian dengan usulam anggaran Rp. 20.000.000.000,- (mira)